Selasa, 22 Desember 2009

Radio

    1. Pengertian Radio

Sunarjo berpendapat bahwa Radio adalah keseluruhan sistem gelombang suara, yang dipancarkan dari sebuah stasiun dan kemudian diterima oleh berbagai pesawat penerima (995:277), dengan demikian yang dimaksud dengan istilah radio bukan hanya fisiknya saja, melainkan antara bentuk fisik dengan kegiatan radio adalah saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan satu persatu, ataupun diperinci secara fisik, maka yang dimaksud dengan radio adalah keseluruhan daripada pemancar, studio dan pesawat penerima sekaligus.

Penyampaian pesan melalui siaran radio dilakukan dengan menggunakan bahasa lisan; kalaupun ada lambang-lambang non-verbal yang dipergunakan, jumlahnya sangatlah minim. Misalnya, tanda pada saat akan memulai acara warta berita dalam bentuk bunyi telegrafi atau bunyi salah satu alat musik. Keuntungan radio siaran bagi komunikasi ialah, sifatnya yang santai dan fleksibel. Orang bisa menikmati acara siaran radio dengan sambil tidur-tiduran, sambil bekerja, bahkan sambil mengemudikan mobil.(Djuarsa,1993:18).

Dengan demikian, karena sifatnya yang auditif ini mendorong masyarakat lebih menyukainya sebagai salah satu media massa yang cepat digemari dan dengan kemudahan penerimaan tanpa memerlukan leahlian khusus. Radio sebagai salah satu penyebar informasi, merupakan industri yang selalu berkembang, mampu menciptakan lapangan serta kesempatan kerja lain, serta menghidupkan industri lain yang terkait. Radio juga merupakan industri tersendiri yang memiliki peraturan dan norma-norma yang menghubungkan institusi tersebut dengan masyarakat dan institusi sosial lainnya.

Dilain pihak, institusi media dikelola masyarakat dan radio akhirnya terlihat sebagai sarana industri dan berkembang luas menjadi suatu Perseroan Terbatas (PT) dalam fase akhir. Upaya manajemen radio yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat menjadi manusia unggul, menjadi pertimbangan akan peningkatan kulitas radio di mata masyarakat.

Dalam melihat permintaan pasar tersebut, radio mahasiswa akan meningkatkan keberadaannya diantara media radio lainnya, disamping media cetak dan televisi. Dengan kebutuhan operasional yang meningkat dan untuk terus dapat menghidupinya, radio sebagai media industri yang akan mengandalkan iklan dari produsen yang menjadi partner kerja (profit Oriented).(McQuai, 1991:3).

C. Penyajian dan Analisis Data PKL

1. Program Siaran Berjaringan

Program acara ini dapat dikatakan unik karena mencakup seluruh RRI daerah, setiap RRI daerah memiliki jadwal penayangan programnya masing-masing yang digilir setiap harinya. Program acara siaran berjaringan antara lain :

00.05 – 04.58 Aspirasi Merah Putih

05.05 – 05.50 Sambung Rasa

09.05 – 09.12 Budaya Nusantara

12.30 – 12.37 Investigasi Reporting

Keempat siaran ini memiliki fokus materi yang berbeda seperti :

· Aspirasi Merah Putih merupakan dialog santai tentang berbagai hal yang berhubungan dengan masalah sosial budaya pendidikan, keamanan, dan keagamaan. Siaran ini ditayangkan secara nasional namun materi yang diangkat berasal dari daerah tempat dimana RRI tersebut mengudara.

· Sambung Rasa merupakan program kerakyatan yang membahas topik yang berhubungan langsung dengan kehidupan masyarakat kecil dari lokasi.

· Budaya Nusantara merupakan acara yang bercerita mengenai kebudayaan dari daerah-daerah di penjuru Indonesia.

· Investigasi Reporting merupakan program acara yang menayangkan berita dalam bentuk investigasi, mengangkat suatu tema pokok secara mendalam.

2. MATERI SIARAN BERJARINGAN

Materi siaran dalam program siaran berjaringan dibentuk oleh team cabang daerah yang memiliki tugas untuk membuat program acara tersebut. Materi dihimpun dalam bentuk yang sudah jadi sehingga PUSPEM hanya bekerjasama dalam hal penayangan program tersebut, materi yang ingin akan ditayangkan diserahkan kepada PUSPEM dalam bentuk paket rekaman yang sudah jadi atau dalam bentuk rangkuman berita.

· Proses dan alur kerja produksi siaran Pro3

Dalam memproses sebuah materi atau bahan berita untuk siap disiarkan perlu beberapa proses dan masukan-masukan dari pihak terkait. Salah satunya proses yang sangat diperlukan untuk menentukan bahwa berita tersebut menjadi aktual, diantaranya melalui rapat redaksi.

Rapat redaksi adalah proses pembahasan untuk menentukan langkah-langkah dan hal-hal dalam penyiaran materi di pro3.

Pihak-pihak yang terkait dalam proses produksi meliputi :

1. Dewan Redaksi Nasional

2. Pejabat Struktural / Produser / Desk Editor / Koord Liputan

3. Kepala RRI Daerah

Keterangannya :

Dewan Redaksi Nasional adalah suatu badan yang melekat dalam LPP RRI dan dibentuk berdasarkan PP-12 thn.2005 yang beranggotakan para Direksi LPP RRI, (Direktur Utama, Direktur Program dan Produksi, Direktur Administrasi Keuangan, Direktur Tehnik, Direktur Layanan Usaha) dan kepala RRI seIndonesia.

1. Dewan Redaksi Nasional bertugas memberi masukan berupa saran, materi / bahan siaran yang dianggap aktual untuk dua hari ke depan, untuk dibahas dalam rapat redaksi.

2. Pejabat structural adalah pejabat yang terdapat dalam struktur organisasi Pusat Pemberitaan.

3. Produser adalah penanggung jawab tertinggi seluruh proses produksi pada masing-masing daypart.

4. Desk Editor bertugas melaksanakan rapat agenda setting.

5. Koordinator Liputan bertugas melaksankan koordinasi rapat redaksi.

Masukan-masukan dari pejabat tersebut di sinkronkan dan dibahas dalam rapat agenda setting.

6. Kepala RRI di Daerah merupakan salah satu sub unit dari RRI Daerah yang bersangkutan dan bertugas memberikan materi / bahan berita kepada Pusat Pemberitaan untuk dibahas dalam rapat redaksi mengenai POLEKSOSBUD di daerah masing-masing untuk dibahas dalam rapat redaksi.

Yang dimaksud rapat redaksi adalah suatu diskusi atau forum rapat guna membahas berbagai masukan dari Dewan Redaksi Nasional, Pejabat Struktural, Produser, Desk Editor, Koord Liputan, Kepala RRI Daerah. Untuk menentukan langkah penyiaran apa saja yang sifatnya aktual secara nasional maupun internasional melalui pro3 RRI. Materi-materi tersebut di tetapkan hal-hal apa yang akan dibuat dan disiarkan dalam bentuk liputan bulletin, dialog interaktif, wawancara.

· Proses Produksi Siaran Radio

Reporter Pusat Pemberitaan dan Reporter RRI Cabang seIndonesia memberitahukan hasil liputannya kepada Producer, Desk Editor/ PA/ Koordinator Liputan melalui SMS ke komputer di Pusat Pemberitaan. Kemudian diterima oleh Seksi Redaksi dan Peliputan.

Seksi Redaksi dan Liputan terdiri dari Producer dan Desk Editor yang bertugas mendiskusikan materi liputan berkala nasional atau materi lain, sesuai hasil rapat redaksi yang akan disiarkan dalam bulletin dan warta berita. Hasil diskusi, merupakan output siaran berupa bulletin dan warta berita.

Bulletin adalah gabungan beberapa berita pendek yang disisipkan dalam satu paket berita. Sedangkan warta berita adalah siaran berita yang disiarkan pada jam-jam tertentu. Seperti siaran warta berita pada pukul 12:00 WIB.

Reporter Pusat Pemberitaan dan Reporter RRI Cabang seIndonesia memberitahukan hasil liputannya kepada Producer, Desk Editor/ PA/ Koordinator Liputan melalui SMS ke computer di Pusat Pemberitaan. Kemudian diterima oleh seksi pengembangan berita.

Seksi pengembangan berita terdiri dari Producer dan PA yang bertugas mendiskusikan materi siaran berita yang akan dikembangkan melalui Wawancara, Dialog atau Laporan Panjang Reporter di Lapangan. Hasil diskusi, merupakan output siaran berupa seluruh siaran pro3 yang bukan Bulletin dan Warta Berita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar