Pada sekitar pukul 15.00 waktu Korea, atau 13.00 WIB, Korut tiba-tiba menembakkan artileri ke arah Pulau Yeonpyeong. Tidak lama kemudian, saksi mata melihat bangunan-bangunan di pulau itu terkena serangan bombardir.
Artileri Korut pun melumpuhkan listrik di Pulau Yeonpyeong, dua warga dilaporkan terluka. Asap mulai mengepul tinggi dari rumah-rumah warga. Pihak militer Korsel menyatakan status siaga tinggi.
Kebakaran semakin luas di Pulau Yeonpyeong. Beberapa rumah runtuh setelah terbakar hebat. Jet tempur Korsel langsung diterbangkan ke lokasi. Diperkirakan sudah sekitar 200 peluru artileri menghantam pulau itu.
Pemerintah Korsel langsung menggelar rapat mendadak. Mereka mengatakan akan mengambil tindakan tegas jika Korut melanjutkan provokasi. Namun Presiden Korsel Lee Myung-bak menyerukan upaya untuk meredam aksi saling tembak.Ketegangan dua Korea meningkat sejak Maret lalu, ketika kapal perang Korea Selatan tenggelam. Korea Selatan menuduh Korea Utara menembak kapal selam itu dengan torpedo. Tuduhan itu dibantah keras oleh Korea Utara.
Dua marinir Korea Selatan tewas dalam insiden tersebut. Kantor kepresidenan Korea Selatan mengancam akan membalas dengan keras aksi provokasi Korea Utara. Perdana Menteri Jepang Naoto Kan sudah memerintahkan persiapan menghadapi situasi terburuk. "Kami akan bersiap agar apa pun yang terjadi, kami bisa menanganinya," kata dia. Satu jam berlalu atau sekitar pukul 16.00 waktu Korea, pihak Korsel menyerukan penghentian aksi saling bombardir. Warga Pulau Yeonpyeong mulau diungsikan ke luar pulau dengan perahu nelayan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar