Misteri tenggelamnya kapal mewah Waratah yang tertutup selama 95 tahun akan segera terungkap. Kapal yang kemungkinan karam di perairan Afrika Selatan, kini sedang diselidiki.Pada 1912, ketika kapal pesiar Titanic yang paling mewah di dunia menabrak gunung es, mempertunjukkan sebuah kisah nyata yang mengharukan di tengah lautan Atlantik. Akan tetapi, yang belum diketahui banyak orang adalah, bahwa sebelum peristiwa tenggelamnya Titanic, pada 1909 sebuah kapal pesiar raksasa yang sama mewahnya dengan Titanic yakni Waratah berpenumpang 210 orang dan memuat barang seberat 6.500 ton, secara misterius hilang di tengah lautan luas. Menurut laporan media massa Australia, kini sebuah tim penyelidik sudah menuju lokasi tenggelamnya kapal tersebut, dan jawaban teka-teki atas rahasia yang tertutup selama 95 tahun ini mungkin akan segera terungkap.
Kapal pesiar mewah yang hilang secara misterius ini adalah kapal pesiar Waratah yang terkenal itu, yang merupakan kapal milik “Blue Anchor Ocean Transport Corporation” Australia. Kapal itu diberi nama Waratah, bunga lambang Kota New South Wales, Australia. Kapal itu panjangnya 140 meter, dibuat oleh perusahaan pembuatan kapal Barclay, Scotlandia pada 1908. Dan sama dengan kapal Titanic yang dibuat belakangan, kapal pesiar Waratah merupakan kapal yang paling besar dan mewah waktu itu, dan disebut sebagai kapal yang “antitenggelam sepanjang masa”. Perlengkapannya sangat mewah, di bagian kabin, lebih megah daripada kapal Titanic, dan setara dengan hotel Ritz di Swiss saat ini yang tergolong supermegah.
Kapal itu menggunakan tenaga uap yang dihasilkan oleh batubara sebagai tenaga penggerak, mempunyai 8 ruang kedap air, teknik pembuatan dan teknologinya dapat dinilai nomor satu di dunia. Pelayaran perdananya sangat lancar, dan dengan cepat menimbulkan kegemparan di dunia, sejumlah besar orang ternama dan kaum ningrat semuanya merasa bangga mengadakan perjalanan dengan menumpangi sebuah kapal pesiar yang demikian besar ini.
Hilang secara Misterius
Juli 1909, kapal Waratah mulai berlayar dari Inggris, terisi 211 penumpang dan 6.500 ton barang muatan, menuju Australia. Sepanjang perjalanan, di dalam kabin kapal megah itu lampu penerangan menyala sepanjang hari, dan berbagai macam resepsi maupun pesta malam berlangsung terus-menerus. Ketika dalam perjalanan melewati Afrika Selatan, kapal pesiar itu merapat di dermaga timur Afsel, dengan maksud untuk istirahat dan memuat perlengkapan, kemudian berlayar lagi menuju tujuan berikutnya yakni Cape Town.
Setelah para penumpang bersuka ria dengan sepuasnya di Afsel, pada 27 Juli, kapal Waratah mulai berlayar lagi dari Durban. Namun yang mengherankan adalah, saat itu tiba-tiba terjadi angin badai yang jarang terjadi di atas permukaan laut, anehnya sejumlah besar kapal kecil yang melaut tidak terjadi apa-apa, maka semua orang merasa bahwa badai itu sama sekali tidak akan mengakibatkan ancaman apa pun bagi kapal pesiar yang demikian besar ini.
Ternyata dugaan mereka keliru. Kapal Waratah tidak sampai di Cape Town sesuai dengan waktu yang direncanakan, dan di atas permukaan laut juga tidak ada jejak kapal itu! Kapal Waratah dinyatakan hilang secara misterius! Angkatan Laut Kerajaan Australia segera mengerahkan armada pencarian, namun tidak mendapatkan hasil apa pun. Selain seorang penumpang yang bernasib mujur yang telah turun di Durban, Afsel, kapal pesiar yang paling mewah di dunia yang membawa banyak penumpang dan muatan barang berharga saat itu, sepertinya telah berlayar menuju ke sebuah dunia lain.
sumber: satriaji.blogspot dan google dll
Tidak ada komentar:
Posting Komentar